Selasa, 19 September 2017

kritik itu gratis



Mati bukan kerena peluru yang menembus kepala, bukan pula leher yang tertebas pedang, tapi mati adalah ketika engkau dilupakan ! maka menulislah agar ada jejak yang engkau tinggalkan untuk dikenang. “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” tulis Pramudya Ananta Tour dalam sebuah novel. Menulis bukan hanya untuk dikenang tapi menulis juga sebagai media untuk membuka diri, setiap bait kalimat yang kita tulis akan ditafsirkan oleh setiap yang membacanya, kritik maupun ketidaksetujuan akan terlontar secara spontan ketika apa yang kita tulis mulai dicerna dalam otak, terlebih jika yang kita tulis dianggap mengusik dalam benak pembaca. Tapi percayalah bahwa dengan membuka diri melalui kritik engkau akan menemukan kekurangan dan kelemahanmu, dan itulah yang akan membantumu untuk terus maju.  Sistem kapitalis yang yang dianggap merugikan dan merenggut harkat martabat manusia hingga hari ini mampu menjadi pemenang dan tampil dengan wajah yang lebih humanis, itu semua karena kritik ! ya karena kritik, kelompok-kelompok yang menyebut dirinya berpaham sosialisme ataupun marxisme tidak pernah lelah dan tidak ada habisnya untuk terus mengkritik dan mencari kelemahan dari sistem kapitalis, dan justru dengan kritik itulah sistem kapitalis mampu memperbaiki diri untuk bertahan dan terus hidup hingga menancapkan pengaruhnya hampir disemua sendi-sendi kehidupan. tidak salah juga jika semua acara televisi, produk maupun jasa selalu menyediakan tempat kritik bagi konsumennya, karena mereka sadar hanya dengan kritiklah mereka akan terus bisa memperbaiki diri untuk terus bersaing . mereka  yang dalam hidupnya menolak untuk dikritik menandakan bahwa mereka terjangkit penyakit yang paling berbahaya, penyakit  paling merasa benar, orang yang berbuat salah masih lebih baik selama dia mengakuinya, tapi orang salah dan tidak menyadari kesalahannya akan selalu merasa benar dan tidak akan sembuh kecuali dengan mati.

peluru bisa menembus satu kepala, tapi mulut dan tulisan bisa menembus ribuan hingga jutaan kepala !

Mari kita berbagi, bercerita, mengkritik dan menghujat, seperti yang orang jawa bilang NYLATU ! selagi masih gratis dan tidak dipungut biaya.

0 komentar:

Posting Komentar